INTERNATIONAL

Ratusan Imigran di Australia Melakukan Aksi Mogok Makan

MataPublik.co, SYDNEY – Lebih dari 200 orang yang berada di pusat penampungan imigran di Australia melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas kondisi hidup mereka.

Mereka yang melancarkan aksi protes berada di Pusat Akomodasi Transi Imigrasi di Melbourne dan menolak untuk makan hingga pemerintah setuju untuk meningkatkan fasilitas di pusat penampungan tersebut. Salah satu imigran asal Irak, Ali Yousuf, mengatakan, aksi protes telah dilakukan sejak Selasa (8/1/2019).

Mereka mengajukan sejumlah tuntutan, di antaranya ketersediaan meja dan kursi yang layak untuk menulis dokumen, serta menuntut dibebaskan keluar dari tempat penampungan setelah lewat tengah malam tanpa penjagaan.

Lihat Juga  Iran dan AS Saling Ancam Perang

“Saya belum pernah melihat pusat penampungan seperti ini sebelumnya,” kata Yousuf, 30 tahun, yang melarikan diri dari Irak setelah dirinya terpergok bekerja sebagai penerjemah di sebuah kontraktor militer AS.

Pemerintah Australian maupun SERCO, perusahaan swasta yang mempekerjakan staf di fasilitas tersebut, tidak segera memberi tanggapan atas kasus ini. Sementara para pengungsi di pusat penampungan mengharapkan untuk dapat segera bertemu dengan perwakilan pemerintah guna mencari penyelesaian atas perselisihan itu.

Dilansir CNN Indonesia, aksi mogok makan bukan baru kali pertama ini terjadi di fasilitas penampungan imigran di Australia. Tahun lalu, ratusan imigran ilegal yang ditampung di sebuah pusat penampungan di Sidney melakukan mogok makan untuk menentang aturan kunjungan yang ketat.

Lihat Juga  Partai Erdogan Memenangkan Pemilu Lokal Turki

Mereka juga sempat melakukan aksi mogok makan demi mengumpulkan liputan media yang akan digunakan untuk menekan pemerintah konservatif Australia agar menutup fasilitas penampungan. Australia sempat mengalami puncak jumlah imigran ilegal pada 2013 dengan sekitar 10.000 orang ditampung dalam pusat penampungan.

Jumlah imigran ilegal saat ini telah berkurang drastis hingga sekitar 1.000 orang. Hal tersebut mendorong pemerintah Australia menutup sejumlah fasilitas penampungan imigran. Yang terkini adalah ditutupnya pusat penampungan di Maribyrnong, Victoria. (iuy)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker