
BANYUASIN – Jalan Penghubung Desa Rantau Bayur, Kecamatan Rantau Bayur longsor sejak sepekan terakhir, namun demikian belum ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Bahkan warga yang melintas di jalan tersebut merasa was – was.
Informasi dihimpun, longsor terjadi sejak beberapa minggu terakhir, akibat pengikisan tanah di bibir sungai. Tak ayal warga yang melintas khawatir karena kondisi jalan cukup curam dan menyempit.
Najamudin, tokoh masyarakat setempat, mengatakan, kondisi jalan penghubung Desa semakin parah, hampir setiap hari jalan amblas, sehingga menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas sehari – hari.
“ Ya, pemerintah setempat harus segera melakukan musyawarah untuk mencarikan solusi perbaikan jalan tersebut. Misalkan adanya pengalihan jalan sementara sehingga warga melakukan aktivitas dapat berjalan lancar dan tidak khawatir lagi,” kata pria akrab disapa Ujang ini.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pihak desa mengajukan proposal kepada pemerintah untuk perbaikan melalui anggaran bencana atau tanggap darurat. Dimana anggaran tersebut dapat digunakan untuk ganti rugi tanam tumbuh masyarakat yang tanahnya digunakan untuk jalan.
“ Seperti perbaikan jembatan di tiga putri, Kelurahan Tanah Mas, menggunakan anggaran bencana, sehingga tidak menghambat masyarakat untuk melakukan aktivitas kesehariannya,” kata dia.
Camat Rantau Bayur Hasanul Haq membenarkan, adanya jalan desa di wilayah kecamatanya retak menyebabkan longsor. “Saya sudah tahu dari laporan masyarakat dan hal ini telah dilaporkan ke Bupati Banyuasin H Askolani SH MH, dan akan dianggarkan Tahun 2020 mendatang,” ujar Hasanul dilansir media Sripoku.com
Hasnul berharap, masyarakat harus bersabar dan berhati-hati melintas di jalan yang retak. “Saya himbau masyarakat kalau tidak begitu penting tidak usah keluar pada malam hari, apalagi melintas di kawasan pinggir sungai musi yang longsor,” tandas dia (*)