MataPublik.co, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak merata di seluruh wilayah. Pada kuartal III lalu, pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,17 persen.
“Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercatat 5,17 persen, tetapi dilihat dari profil pertumbuhan, sebenarnya tidak cukup merata,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Antara, Rabu (12/12).
Sri Mulyani menyebut sebenarnya ada wilayah yang pertumbuhannya cukup tinggi mencapai 6 persen, seperti Sulawesi. Namun, kontribusinya tak terlalu besar terhadap perekonomian nasional.
Kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi masih berasal dari Pulau Jawa yang mencapai 5,7 persen. Berdasarkan data BPS pada kuartal III 2018, pertumbuhan ekonomi Sulawesi mencapai 6,77 persen, Maluku dan Papua sebesar 6,87 persen, dan Jawa sebesar 5,74 persen. Sementara Sumatera sebesar 4,72 persen dan Kalimantan sebesar 3,45 persen. Bali dan Nusa Tenggara bahkan terkontraksi 0,65 persen.
Guna menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, menurut dia, terdapat sejumlah kondisi yang harus dijaga, seperti sektor riil, kebijakan moneter, APBN, serta neraca pembayaran.
Ia juga menyebut tingkat inflasi nasional cukup stabil dengan kondisi APBN yang baik. “Angka kemiskinan turun hingga berada di bawah 10 persen. Tahun depan presiden minta angka kemiskinan turun menjadi di bawah 9 persen,” tambahnya. (Antara/iuy)