Stisipol Candradimuka Palembang Gelar Kongres Kemanusiaan bersama IPPSI
Tema Utama dalam Konferensi Nasional ini merujuk kepada Tema Utama Kongres Ke-IX IPPSI Tahun 2018, yaitu:“AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA”.
Matapublik.co, Palembang – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Candradimuka Palembang Palembang menggelar Konfensi Nasional dan Kongres IX IPPSI (Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia), bertujuan untuk me ingkatkan derajat kesejahteraan sosial atau bagi program kemanusiaan.
Kegiatan tersebut, diberi tema “AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA” dan akan berlangsung dua hari tanggal 13 – 14 April 2018, bertempat di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Candradimuka Palembang, Jl. Swadaya Sekip Ujung No.20, Ilir II, Ilir Timur I, Talang Aman, Kemuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30127,
Ketua Sterring Committee Commite, Dr. Oman Sukmana, M.Si. (Ketua IPPSI/UMM) yang didampingi Anggota Sterring Committee, Dr. Hj. Lishapsari Prihatini, M.Si dan Sekretaris Oraganizing Commttee, Lidiawati, MA yang memberikan keterangan prss Rabu 11 April 2018 mengemukakan, kegiatan ini diharapkan, menjadi sarana pengembangan keilmuan kesejahteraan sosial di Indonesia terutama yang terkait dengan isu-isu pembangunan berkelanjutan
Dikatakan, bahwa secara khusus Konferensi Nasional dan Kongres ke-IX IPPSI tahun 2018 ini memiliki beberapa tujuan:
Meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu kekinian yang terkait dengan kesejahteraan sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Membangun diskusi dan hubungan yang berkelanjutan antara akademisi dari perguruan tinggi penyelenggara pendidikan kesejahteraan sosial/pekerjaan social, praktisi, serta pemerintah.
Memberikan kesempatan kepada para akademisi, praktisi dan pemerintah untuk menyampaikan serta mempertemukan pandangannya tentang bentuk-bentuk upaya pembangunan berkelanjutan dalam bidang kesejahteraan sosial/pekerjaan sosial.
Memilih pengurus IPPSI untuk periode 2018-2020.
Ketua Panitia (Organizing Comitte), Drs H. Bangun P Lubis, M.Si, yang ditanya menyebutkan bahwa ; Tema Utama dalam Konferensi Nasional ini merujuk kepada Tema Utama Kongres Ke-IX IPPSI Tahun 2018, yaitu:“AKUNTABILITAS PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI INDONESIA”.
Sedangkan sub tema yang juga menjadi dasar topik diskusi clusster adalah:
Kebijakan dan Model Pengelolaan Sumberdaya Lokal untuk Kesejahteraan Sosial.
Pemanfaatan Modal Sosial dan Kearifan Lokal dalam Usaha Kesejahteraan Sosial.
Manajemen Konflik dan Gerakan Kesejahteraan Sosial Lokal.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Model Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR).
Model Manajemen Bencana berbasis komunitas.
Model Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT).
Dikemukakan Lidiawati, bahwa Konferensi nasional ini bertujuan untuk menghimpun pemikiran-pemikiran yang dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan. Pemikiran-pemikiran tersebut dapat dituangkan melalui tawaran bentuk-bentuk layanan atau intervensi yang berbasis keilmuan kesejahteraan sosial.
Di Indonesia, saat ini setidaknya terdapat 30 (tiga puluh) perguruan tinggi yang menyelengarakan pendidikan kesejahteraan sosial/pekerjaan sosial. Oleh karena itu, kegiatan Konferensi Nasional ini penting untuk dilakukan sebagai suatu refleksi produktif terhadap sejumlah pendekatan, pemikiran, maupun praktek layanan dalam konteks keserasian sosial dari pengalaman masing-masing perguruan tinggi.
Ditambahkan bahkan bahwa. Konferensi Nasional, diikuti perserta Peserta Konferensi Nasional terdiri dari: (1) Dosen/akademisi Prodi Kesejahteraan Sosial se-Indonesia; (2) Dosen/akademisi umum (Sosiologi, Pembangunan Sosial, Kebijakan Publik, Ilmu Pemerintahan, Antropologi, dan ilmu social lainya); (3) Mahasiswa Prodi Kesejahteraan Sosial dan umum; (3) Praktisi; (4) Kalangan LSM; (5) Pemerintah; (6) Masyarakat umum.
Selain itu katanya, kongres IPPSI juga diikuti Peserta Kongres Ke-IX IPPSI adalah perwakilanPerguruan Tinggi penyelenggara pendidikan Kesejahateraan Sosial/Pekerjaan Sosial yang ada di Indonesia, yang menjadi anggota Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial Indonesia (IPPSI). Alokasi peserta kongres untuk masing-masing PT adalah sebanyak 3 orang.
Editor: Lidiawati
Redaktur: Bangun Lubis