Sudah Saatnya IKM Manfaatkan Platform Digital, Ini Pesan Harnojoyo

MataPublik.co, PALEMBANG – Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pemerintah kota terus mengembangkan industri rumahan, salah satunya industri pempek. “Pempek saat ini jadi industri rumahan primadona, dikirim hingga ke mancanegara. Setelah sentra industri lain seperti songket, kain tenun, dan ukiran khas Palembang, serta makanan,” kata Harnojoyo, usai membuka UKM Go Digital, Hotel Novotel, Senin (19/8).
Acara ini dihadiri Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, kepala OPD terkait, dan pelaku industri kecil menengah (IKM) di Palembang.
Harnojoyo mengatakan, tahun 2017, Indonesia telah mengusulkan kuliner khas Palembang yakni pempek ke UNESCO untuk jadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Tingkat Dunia. Upaya ini sebagai bentuk perlindungan dan pelestarian budaya kuliner khas Indonesia.
Karena itu, Harnojoyo menyebut pempek menjadi salah satu daya tarik dan pelaku IKM di kota ini harus memanfaatkan kesempatan tersebut. “Manfaatkan era digital dan pola pemasaran saat ini yang berkatiran dengan program e-SMART,” ujar Harnojoyo.
E-Smart mempertemukan IKM dengan market place dalam perluasan akses pasar. Sehingga produk IKM tidak hanya dijual secara offline, tapi juga online. Ini tentunya memberi kesempatan bagi siapa pun untuk mengembangkan usahanya, terutama IKM yang memang dibina oleh pemerintah.
“Saya kira tidak ada alasan bagi masyarakat kecil, terutama di Palembang, untuk tidak berusaha. Karena kita memberikan banyak kemudahan. Salah satunya bantuan pinjaman modal tanpa bunga tanpa agunan di kisaran nilai Rp 1 sampai 3 juta. Kita sudah memberikan pinjaman kepada 4000 pelaku usaha dan akan terus kita tingkatkan,” kata Harnojoyo pula.
Ia berpesan kepada pelaku usaha di Palembang untuk terus berbenah, berinovasi, termasuk memperbaiki produk agar laris manis di pasaran. “Seperti perbaikan kemasan, agar produk lebih menarik dan sebagainya, tanpa melibatkan pihak ketiga.”
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih, mengatakan, pihaknya terus gencar mengembangkan IKM melalui pemanfaatan teknologi digital.
Upaya ini guna memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0, yang diimplementasikan dalam program e-Smart IKM, yang tahun ini diselenggarakan dengan tema IKM Go Digital. “IKM Go Digital ini adalah langkah nyata Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) untuk mempersiapkan industri kecil dan menengah (IKM) menuju revolusi industri 4.0,” kata Gati.
Ia menerangkan, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah IKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi. “Melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya,” kata Gati.
Ia menyebutkan, Kementerian Perindustrian punya program untuk mengembangkan 2.778 IKM potensial. Terdiri dari industri sandang 491 IKM, industri pangan 777 IKM, dan Industri Logam, mesin, kimia 1.510 IKM. Sehingga total jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 33.170 orang.
“Ini kegiatan pertama di luar Jawa. Karena potensi yang ada di Palembang sangat baik dalam pengembangan perekonomian nasional. Kuliner di Palembang juga sangat enak. Jadi, alangkah baiknya acara nasional ini diadakan di Palembang. Yang perlu didorong adalah pemasaran secara online, antara produsen dan konsumen dengan cepat. Penjualan online bisa menaikkan omzet 7 kali lipat,” kata Gati.
Ia berharap Palembang bisa menjadi salah satu daerah yang sukses memasarkan produk dan hasil olahan dengan memanfaatkan program IKM Go Digital dari Kementerian Perindustrian. (imn)