MataPublik.co, PALEMBANG – Persoalan Karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) adalah persoalan yang harus diwaspadai bersama. Selama ini berbagai hal sudah dilakukan tetapi potensi tetap muncul. Oleh karena itu, tahun ini semua harus proaktif memaksimalkan kegiatan yang sudah dilakukan, memperluas apa yang sudah berhasil, dan menanamkan tanggungjawab secara serius.
Hal itu disampaikan oleh Danrem 044 Garuda Dempo, Kol Arh Sonny Septiono dalam coffee morning dan silaturahmi dengan berbagai unsur terkait Karhutla, Senin (4/2) bertempat di Makorem 044/Gapo.
Kol Sonny yang baru menjabat Danrem terhitung sejak 26 Januari 2019 ini, mengatakan bahwa Karhutla harus diatasi dan disikapi bersama-sama. “Saya yakin semua stakeholder yang ada sudah melakukan itu, kedepannya ini harus diperkuat dengan kerja nyata, action,” ujarnya.
Dalam silaturrahmi yang berlangsung santai ini, Danrem juga menegaskan bahwa rasa persaudaran dan ikatan sesama anak bangsa haruslah dikedepankan. “Saya ingin kita bersama-sama membangkitkan semangat kearifan lokal masyarakat Sumsel, yaitu Berdulur. Mari atasi semua masalah dengan rasa bedulur, “ tegasnya. Sebagai catatan, dua hari yang lalu Korem 044 Gapo mendapat penghargaan dari Panglima TNI sebagai kesatuan yang berhasil dalam penanganan karhutla tahun 2018. “Satu-satunya Korem di Indonesia yang dapat penghargaan ya kita ini. Ini semua bisa karena kerjasama semua pihak, tidak hanya Korem, karena itu kebersamaan dengan semangat bedulur harus kita kembangkan,” ujarnya.
Disebutkan juga oleh Danrem bahwa berbagai keberhasilan dengan gagasan sedulur perlu terus diangkat. “Selama ini sudah ada kawasan-kawasan binaan. Korem melalui jajarannya sudah punya itu, LSM juga memiliki itu, para SKPD juga punya, perusahaan juga demikian. Ini modal bagus, mari kita kembangkan dengan syarat, satu komitmen untuk Indonesia yang lebih baik” ujarnya. Dikatakannya juga, program-program CSR perusahaan bisa dioptimalkan untuk itu, sehingga tidak lagi berada dalam posisi sulit saat musim kemarau. “Inilah gagasan sedulur, jadi ada rasa tanggungjawab dan rasa memiliki yang kuat,” tegas mantan Kasrem 032 Wirabraja ini.
Danrem juga mengatakan bahwa kedepan ia akan memerintahkan jajarannya sampai ke tingkat bawah untuk memaksimalkan gagasan ini. “Harus ada juga pendataan maksimal, dimana saja titik rawan dan siapa yang ada di situ. Jika disitu ada aktifitas perusahaan, maka perusahaan harus membantu masyarakat. Kita akan kawal dan monitor, sehingga nanti bisa ketahuan masalah apa dan solusinya kita carikan. Perusahaan juga didorong untuk terlibat aktif mempersiapkan segala sesuatunya, seperti pembuatan embung air, sumur bor dan kesediaan lainnya. Semua Kodim melaporkan setiap bulan perkembangan terkini, ” tegas perwira TNI angkatan 1992 ini.
Sementara itu, Rustandi Ardiansyah dari AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) mengatakan bahwa komitmen bersama sangat dipentingkan, sehingga masyarakat di tingkat bawah tidak selalu dijadikan korban ataupun kambing hitam. “Selama ini terus terang kita banyak yang jadi korban, nah momen ini bagus untuk sama-sama membangun komitmen. Mari kita sama-sama fair dalam menangani karhutla,”ujarnya.
Iwan Setiawan, perwakilan dari APHI (Asosiasi Pengelola Hutan Indonesia) juga menyampaikan komitmennya. “Dari APHI pasti berusaha keras, karena ini masalah kita bersama. Segala persiapan sudah dilakukan dan apa yang kurang, kita benahi. Kita siap kerjasama dengan pihak manapun, termasuk dengan Korem tentunya, “katanya. Hadir juga dalam pertemuan tersebut unsur dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, BNPB, Balai Arkeologi, Dinas Kehutanan, BP DAS, Teater Potlot, Gapki, ZSL Indonesia, InAgri, Disbudpar, Mongabay Indonesia, serta para jajaran pejabat Korem Gapo (Penrem Gapo).
Tawarkan Konsep Bedulur, Danrem 044 Gapo Silaturrahmi dengan Stakeholder terkait Karhutla
Persoalan karhutla adalah persoalan yang harus diwaspadai bersama. Selama ini berbagai hal sudah dilakukan para pihak, tetapi potensi itu tetap muncul. Oleh karena itu, untuk tahun ini semua harus betul-betul proaktif mulai dari sekarang, memaksimalkan kegiatan yang sudah dilakukan, memperluas apa yang sudah berhasil, dan menanamkan tanggungjawab secara serius.
Hal itu disampaikan oleh Danrem 044 Garuda Dempo, Kol. Arh. Sonny Septiono dalam coffee morning dan silaturahmi dengan berbagai unsur terkait karhutla, Senin (4/2) bertempat di Makorem 044/Gapo. Kol Sonny yang baru menjabat Danrem terhitung sejak tanggal 26 Januari 2019 ini, mengatakan bahwa karhutla harus diatasi dan disikapi bersama-sama.” Saya yakin semua stakeholder yang ada sudah melakukan itu, kedepannya ini harus diperkuat dengan kerja nyata, action.” ujarnya.
Dalam silaturrahmi yang berlangsung santai ini, Danrem juga menegaskan bahwa rasa persaudaran dan ikatan sesama anak bangsa haruslah dikedepankan. “Saya ingin kita bersama-sama membangkitkan semangat kearifan lokal masyarakat Sumsel, yaitu Berdulur. Mari atasi semua masalah dengan rasa bedulur, “ tegasnya. Sebagai catatan, dua hari yang lalu Korem 044 Gapo mendapat penghargaan dari Panglima TNI sebagai kesatuan yang berhasil dalam penanganan karhutla tahun 2018. “Satu-satunya Korem di Indonesia yang dapat penghargaan ya kita ini. Ini semua bisa karena kerjasama semua pihak, tidak hanya Korem, karena itu kebersamaan dengan semangat bedulur harus kita kembangkan,” ujarnya.
Disebutkan juga oleh Danrem bahwa berbagai keberhasilan dengan gagasan sedulur perlu terus diangkat. “Selama ini sudah ada kawasan-kawasan binaan. Korem melalui jajarannya sudah punya itu, LSM juga memiliki itu, para SKPD juga punya, perusahaan juga demikian. Ini modal bagus, mari kita kembangkan dengan syarat, satu komitmen untuk Indonesia yang lebih baik” ujarnya. Dikatakannya juga, program-program CSR perusahaan bisa dioptimalkan untuk itu, sehingga tidak lagi berada dalam posisi sulit saat musim kemarau. “Inilah gagasan sedulur, jadi ada rasa tanggungjawab dan rasa memiliki yang kuat,” tegas mantan Kasrem 032 Wirabraja ini.
Danrem juga mengatakan bahwa kedepan ia akan memerintahkan jajarannya sampai ke tingkat bawah untuk memaksimalkan gagasan ini. “Harus ada juga pendataan maksimal, dimana saja titik rawan dan siapa yang ada di situ. Jika disitu ada aktifitas perusahaan, maka perusahaan harus membantu masyarakat. Kita akan kawal dan monitor, sehingga nanti bisa ketahuan masalah apa dan solusinya kita carikan. Perusahaan juga didorong untuk terlibat aktif mempersiapkan segala sesuatunya, seperti pembuatan embung air, sumur bor dan kesediaan lainnya. Semua Kodim melaporkan setiap bulan perkembangan terkini, ” tegas perwira TNI angkatan 1992 ini.
Sementara itu, Rustandi Ardiansyah dari AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) mengatakan bahwa komitmen bersama sangat dipentingkan, sehingga masyarakat di tingkat bawah tidak selalu dijadikan korban ataupun kambing hitam. “Selama ini terus terang kita banyak yang jadi korban, nah momen ini bagus untuk sama-sama membangun komitmen. Mari kita sama-sama fair dalam menangani karhutla,”ujarnya.
Iwan Setiawan, perwakilan dari APHI (Asosiasi Pengelola Hutan Indonesia) juga menyampaikan komitmennya. “Dari APHI pasti berusaha keras, karena ini masalah kita bersama. Segala persiapan sudah dilakukan dan apa yang kurang, kita benahi. Kita siap kerjasama dengan pihak manapun, termasuk dengan Korem tentunya, “katanya. Hadir juga dalam pertemuan tersebut unsur dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, BNPB, Balai Arkeologi, Dinas Kehutanan, BP DAS, Teater Potlot, Gapki, ZSL Indonesia, InAgri, Disbudpar, Mongabay Indonesia, serta para jajaran pejabat Korem Gapo (Penrem Gapo).