Tim Penyelamat Terus Melakukan Pencarian 7 Awak KM Multi Prima I
MataPublik.co, JAKARTA – Tim penyelamat terus melakukan pencarian 7 awak KM Multi Prima I yang hilang, saat kapal itu tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang, Bali, sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram mengerahkan 17 orang untuk proses itu.
“Sebanyak 17 personel sudah dikerahkan untuk melakukan pencarian menggunakan Rescue Boat 220 Mataram,” kata Kepala Kantor SAR Mataram I Nyoman Sidakarya, di Mataram, sperti dilansir Antara, Minggu (25/11).
Selain tim dari Kantor SAR Mataram, operasi pencarian para korban yang masih hilang juga melibatkan anggota Dit Polair Kepolisian Daerah NTB, dan nelayan setempat.
Operasi pencarian yang dilakukan mulai Minggu pukul 07.00 WITA, di titik sekitar tempat kejadian awal dengan luas area pencarian 980 mil laut persegi. “Tim penyelamat menyisir perairan laut dengan kondisi gelombang 0,5-1 meter dan kecepatan angin 10 knots serta kecepatan arus 1,08 knots,” ujarnya.
Kantor SAR Mataram menerima informasi dari Kantor SAR Surabaya bahwa pada TW.1122.1845/H Kapal KM Cahaya Abadi 201 mendengarkan radio di saluran 16 adanya kapal dalam posisi memanggil bantuan dengan isyarat “Mayday-mayday-mayday”. Lokasi kejadian di sebelah barat laut perairan Pulau Kapoposang, Bali.
Kapal yang meminta bantuan tersebut adalah KM Multi Prima I. Kapal pengangkut bahan bangunan tersebut dihantam ombak besar ketika hendak berlayar menunju Waingapu, Nusa Tenggara Timur, dari Surabaya, Jawa Timur.
KM Cahaya Abadi 201 yang berada sekitar 28 mil laut arah utara dari kapal tersebut langsung memberikan bantuan, dan berhasil mengevakuasi tujuh dari 14 orang penumpang kapal tersebut.
Para korban yang selamat adalah Bob Chris Butarbutar (26), Rahmat Tuloh (27), Debiyallah Sastria (27), Zainal Arifin M (21), Benyamin Henuk (34), Aldy Hidayat (18), H Jamaludin (20).
Sementara korban yang masih dalam pencarian adalah Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Pande (67), Riski (26), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).
Kapal kargo Multi Prima I tenggelam di perairan Bali-Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Dari 14 ABK, baru tujuh orang yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Kepala Kantor SAR Mataram, I Nyoman Sidakarya mengatakan, pihaknya akan menerjunkan tim ke lokasi dengan menggunakan Kapal Reschue Boat 220 Mataram untuk melakukan pencarian dan evakuasi terhadap tujuh ABK lain yang dilaporkan hilang.
“Kami akan menggerakan Kapal RB 220 Mataram besok jam 5 pagi untuk melakukan penyisiran. Mudah-mudahan bisa ditemukan,” ujar Nyoman kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (24/11).
Nyoman menjelaskan, kejadian tenggelamnya Kapal kargo Multi Prima I itu terjadi pada Kamis (22/11). Namun justru baru dilaporkan ke pihak SAR tadi sore. “Baru dapat laporan dari Surabaya tadi sore jam 15.00. Nah itu kok baru dilaporkan. Karena itu tadi sore kami langsung laksanakan aksi seperti apel dan persiapan operasi,” ujar Nyoman.
Lebih jauh dia menjelaskan, tujuh ABK yang selamat sudah dibawa ke Pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo. Mereka dalam kondisi lemas dan syok. Nyoman menambahkan, kapal tersebut berlayar dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal tersebut dilaporkan membawa bahan-bahan bangunan.
Dalam pencarian nanti, Tim SAR juga akan memantau kondisi cuaca di sekitar lokasi. Karena tadi sore cuaca di sana sangat tidak bersahabat. “Cuaca tadi sore tinggi gelombang sampai 1-2 meter,” ujar dia.
Belum diketahui pasti apa penyebab Kapal Multi Prima I karam dalam perjalanan dari Surabaya ke Waingapu.
Dari informasi dihimpun, tujuh ABK yang selamat, yakni Bob Chris Butarbutar (26), Rahmatulloh (27), Debiyallah Sastria (27), Zainal Arifin (21), Benyamin Henuk (34), Haji Jamaludin (20), dan Aldy Hidayat (18).
Sementara tujuh ABK yang dinyatakan masih hilang, yakni Syamsul Salda (38), Pande (67), Riski (26), Sutrisno (57), Soni Kancil (41), Philipus Bay (43), dan Trasius alias Joi (35) yang merupakan nahkoda kapal. (iuy)