Tony Fernandes Sosok Sukses AirAsia yang Dulu Nyaris Bangkrut

MataPublik.co, JAKARTA – Miliuner sekaligus CEO Air Asia, Tony Fernandes telah berhasil membuktikan dirinya sebagai ahli transformasi. Da berhasil membuat penerbangan yang mulanya tidak bernilai menjadi maskapai penerbangan murah dengan kualitas terbaik di dunia.
Setelah berhasil sukses di Warner Music, pria berusia 54 tahun menantang dirinya untuk masuk dan terjun di industri penerbangan pada 2001. Sebagai permulaan, dia membeli sebuah maskapai Malaysia yang hampir bangkrut yang saat itu hanya bernilai satu ringgit saja.
Namun siapa sangka, Fernandes telah berhasil membuat maskapai penerbangan ini kembali sukses. Pendapatan maskapai ini mencapai USD 2,58 miliar atau Rp 37,4 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.500) pada 2018. Saat ditanya bagaimana dia bisa sukses seperti ini, Fernandes mengatakan ada satu kemampuan luar biasa yang pria ini miliki.
Mau tahu kemampuan apakah itu? “Saya pikir kekuatan besar saya adalah bisa menemukan orang-orang hebat,” ujarnya pada konferensi Money 2020 di Singapura seperti dilansir dari laman CNBC.
Selain mendapatkan keuntungan yang begitu besar, Fernandes juga telah berhasil membuat Air Asia menjadi maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia setelah sepuluh tahun mengudara berdasarkan firma riset transportasi udara Skytrax.
Fernandes mengaku sejak awal Air Asia ini berdiri dia memiliki 200 staf hanya untuk dua pesawat yang dia miliki. Hingga akhirnya, dia berhasil menambah jaringannya ke 20.000 penerbangan dengan 250 pesawat.
Dalam perjalanan kesuksesannya, Fernandes mengatakan dia selalu memprioritaskan mencari tim yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan juga memiliki tujuan yang kuat untuk berhasil.
Berkat keahliannya yang bisa mencari orang-orang hebat, Fernandes selalu berhasil mitra bisnisnya salah satunya Christoper Davison sebagai CEO BigPay. Aplikasi pembayaran baru milik Air Asia.
Fernandes menambahkan jika ingin menjadi pemimpin yang sukses, mereka harus fokus dalam tiga hal yaitu transparansi, penghargaan, dan memberi staf kemampuan untuk tumbuh.
Selain itu, Fernandes juga mengatakan berpakaian santai juga bisa mempermudah komunikasinya dan membuat para stafnya nyaman. Hal ini lah yang membuat dirinya selalu mendapatkan ratusan pesan dari stafnya setiap pagi ketika ia bangun. (ayu)