Wakil Walikota Palembang Fitrianti Menghadiri RUPS Luar Biasa Bank Sumsel Babel
MataPublik.co, PALEMBANG – Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung di Kantor Pusat Bank Sumsel Babel, Kamis, 29 November 2018.
Selain memberhentikan dengan hormat Dirut Bank Sumsel Babel pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dilaksanakan di lantai 16 kantor pusat Bank Sumsel Babel hari ini, Kamis (29/11/18), Yusri Effendy selaku Komisaris Utama Perseroan menjadi salah satu nama yang diberhentikan, karena yang bersangkutan telah habis masa jabatannya.
Dimana, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut, berakhir masa jabatannya pada tanggal O8 Desember 2018.
Selanjutnya, rapat yang dipimpin Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyetujui dan menetapkan satu Calon Komisaris Utama, yaitu Ir. H. Eddy Junaidi, AR. Dimana, calon pemimpin tertinggi Bank Sumsel Babel ini, diketahui adalah sala satu ketua tim pemenangan Herman Deru – Mawardi Yahya (HDMY) saat menjadi calon Gubernur Sumsel pada Pilkada 2018 lalu.
“Karena Komisaris Utama telah habis masa jabatannya dan sudah dua kali, maka pada rapat hari ini, satu nama yakni Eddy Junaidi menjadi calon tunggal yang diusulkan dan sudah melalui seleksi oleh lembaga independent dan selanjutnya mengajukan nama tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkapnya.
Seperti diketahui, selain mengganti Komisaris Utama, Gubernur juga Direktur Utama (Dirut) Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil. Selanjutnya ada tiga nama yang telah yang telah disetujui dan ditetapkan sebagai calon Direktur Utama, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumsel Babel tersebut.
Adapun tiga nama tersebut adalah, pertama Filani Zikri Hasan, kedua Achmad Syamsudin dan ketiga Rudhyanto Mooduto. “Ada tiga nama yang telah disetujui dan akan ada dua nama yang diusulkan kepada saya,” ungkapnya.
Deru mengatakan, ketiga nama yang telah disetujui untuk diusulkan dan dimintakan Rekomendasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Semuanya memiliki latar belakang perbankan. Ada dari BNI, Mandiri, BRI dll,” tuturnya. (iuy)
