MataPublik.co, PALEMBANG – Wali kota Palembang Harnojoyo menyetujui adanya penyesuaian untuk guru pegawai negeri sipil (PNS) setelah sempat tertunda lebih dari satu tahun. Hal ini terungkap dalam audiensi Asosiasi Guru PNS kategori 2 (AGPNS K2) Palembang dengan Wali Kota Harnojoyo, Jumat (5/10) di rumah dinas wali kota.
Harnojoyo mengatakan, ada sekitar 179 PNS K2 yang sudah diangkat menjadi PNS, namun belum penyesuaian. Sehingga perlu penyesuaian karena memang sudah memenuhi syarat dan sesuai dengan aturan.
“Alhamdulillah, dengan penyesuaian ini diharapkan dapat menambah kekurangan guru selama ini. Memang di Palembang banyak membutuhkan guru dan masih kurang lebih kurang 3.000 guru lagi,” kata Harnojoyo.
Apalagi, banyak guru yang pensiun dan sudah faktor usia, sehingga ada 11 kepala sekolah untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) yang masih kosong. “Dengan adanya guru PNS K2 ini, diharapkan dapat menambah kekurangan guru,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ahmad Zulinto, menjelaskan, 179 orang guru PNS K2 ini sudah diangkat tahun lalu, namun untuk golongan masih 2A. Karena itu, para guru ini mengusulkan untuk penyesuaian untuk naik menjadi 3A, karena rata-rata sudah sarjana.
“Walaupun sudah diangkat menjadi PNS, tetapi golongan 2 A ini statusnya bukan guru. Makanya kita meminta penyesuaian karena mereka sarjana jadi sudah ada kelayakan. Alhamdulillah, bersyukur, karena Pak Wali Kota, H Harnojoyo setuju PNS K2 ini mengikuti ujian penyesuaian,” Zulinto menerangkan.
Diakui Zulinto, saat ini ada 11 sekolah yang Kepala Sekolah (Kepsek) kosong, karena sudah banyak yang pensiun.
Ia bersyukur karena PNS K2 ini sudah sesuai dan usia masih produktif, karena rata-rata di bawah 40 tahun. “Mereka ini kan sudah diangkat empat tahun lalu, tetapi belum penyesuaian ijazah. Kalau 3 B saja sudah bisa diangkat menjadi Kepsek SD.”
Ketua AGPNSK2 Palembang, Rusmala Dewi mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Harnojoyo karena merespon cepat aspirasi guru. “Kita juga sudah bekerja sesuai aturan. Alhamdulillah pak Wali merestui dari 2 A menjadi 3 A,” kata Rusmala. (iuy)
