Wawako Monitor Kawasan Rawan Tergenang Air di Musim Penghujan

MataPublik.co, PALEMBANG – Usai menggelar rapat Tim Penanggulangan Bencana Banjir di Wilayah Kota Palembang, Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda secara langsung memonitor titik banjir di jalan Mayor Ruslan dan Jalan M Isa yang rawan tergenang air di musim penghujan.
Selain mengakibatkan genangan air didua jalan tersebut, ternyata dangkalnya kolam retensi akibat lumpur saat hujan deras menjadikan daya tampung retensi tidak maksimal.
Menurut Fitri, ini harus segera diatasi oleh dinas terkait karena pengaruh dangkalnya retensi tersebut dikarenakan lumpur yang dibawa oleh air secara bersamaan ditambah lagi volume hujan yang tinggi sehingga secara cepat terjadi peluapan air.
“Saya berharap kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga kebersihan, saat ini Pemkot Palembang sudah berupaya semaksimal mungkin agar kota ini terhindar dari banjir. Percuma kita bangun dan kita beli alat canggih jika dari masyarakatnya sendiri tidak mau dan patuh dalam menjaga kebersihan lingkungaan,” katanya, Jumat (3/1/2020) usai memonitor titik banjir di kolam retensi IBA.
Dia juga menambahkan, kepada dinas terkait agar memperhatikan seluruh kolam retensi yang ada guna menghindari pendangkalan akibat lumpur yang dibawa air, karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Sumatera Selatan bahwa puncak curah hujan berlangsung sampai Maret dan April dengan tingkat volume tiga kali dibulan Januari.
Maka dari itu pemerintah tidak bisa berbuat banyak kalau partisipasi dari masyarakat di Kota Palembang kurang. Sementara itu Kepala Dinas PUPR, Ahmad Bastari mengatakan, tahun 2019 PUPR sudah membuat saluran box culvert dan u dict sepanjang 1,5 km, saluran terbuka 13 km, serta membangun kolam retensi seluas 17.300 meter persegi.
Banjir di Palembang disebabkan sedimentasi, penyempitan saluran, sampah, titik resapan yang berkurang, serta kabel yang semrawut di saluran air.
Sementara itu BMKG menjelaskan puncal curah hujan tinggi di Sumsel diperkirakan akan berlangsung hingga April. Khusus Kota Palembang berdasarkan data tahunan, puncak hujan tertinggi terjadi antara November hingga Januari. (imn)